Tuesday, April 9, 2019

Cara Atasi Penyakit Brown Blast Karet

CARA MENGATASI PENYAKIT BROWN BLAST TANAMAN KARET



brown blast karet - penyakit brown blast bukan disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, melainkan karena penyadapan yang terlalu sering, apalagi jika disertai penggunaan bahan perangsang lateks. Penyakit ini juga sering menyerang tanaman yang terlalu subur, berasal dari biji, dan tanaman yang sedang membentuk daun baru.

Gejala penyakit brown blast ini dapat dilihat dengan tidak mengalirnya lateks dari sebagian alur sadap. Beberapa minggu kemudian seluruh alur sadap menjadi kering dan tidak mengeluarkan lateks. Bagian yang kering berubah warna menjadi cokelat karena terbentuk gum (blendok). Kulit menjadi pecah-pecah dan di batang terjadi pembengkakan atau tonjolan.

Penyakit brown ini berbahaya karena bisa menurunkan produktivitas lateks dalam jumlah yang cukup signifikan karena alur sadap mengering, sehingga tidak bisa mengalirkan lateks. Meskipun tidak mematikan dan tidak menular ke tanaman lain, penyakit ini bisa meluas ke kulit yang seumur di tanaman yang sama. Agar penyakit ini terdeteksi sejak dini, perlu dilakukan pemeriksaan tanaman setiap hari, terutama di kebun-kebun yang disadap dengan intensitas terlalu tinggi.

Beberapa upaya pengendalian yang bisa dilakukan sebagai berikut.

  1. Jangan melakukan penyadapan terlalu sering dan dianjur kan mengurangi penggunaan bahan perangsang lateks, terutama pada klon-klon yang peka terhadap brown blast.
  2. Tanaman yang kulitnya tidak bisa disadap lagi sebaiknya tidak disadap.
  3. Semprot kan hormonik dan POC NASA kebatang dan pupuk langka dengan pupuk supernasa dengan dosis 3 kg / ha.

Demikian artikel cara atasi penyakit brown blast semoga bermanfaat untuk para petani tanaman karet.




No comments:

Post a Comment